
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia telah angkat bicara setelah usai pernyataanya yang membuah heboh MotoGP. Pada sebelumnya, Bagnaia telah menyatakan bahwa kualitas motor tim pabrikan serta satelit harus diberikan jarak agar dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi di MotoGP.
Seusainya balapan MotoGP Prancis 2023, pembalap yang akrab disapa dengan PEcco ini menyebutkan motor pabrikan serta satelit harus kembali ke masa lalu di dalam era Casey Stoner, Valentino Rossi, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo. Dia menilai pada saat itu adanya jarak kecepatan sekitar 0,6 ataupun 0,7 detik diantara kedua motor tersebut.
Pecco pun menganggap bahwa hal tersebut dapat mengurangi jumlah adanya kecelakaan yang dimana pada musim 2023 ini pun semakin meningkat. Bahkan, pada seri MotoGP Prancis 2023 lalu itu, terdapat adanya delapan pembalap yang gagal finis yang diakibatkan mengalami crash.
Pernyataan tersebut pun telah mendapatkan tanggapan keras dari Kepala Tim KTM, Herve Poncharal. Herve pun telah mengatakan bahwa komentar dari Francesco Bagnaia hanyalah omong kosong belaka.
Kemudian Pecco akhirnya telah angkat biacara tekait dengan hal tersebut. pembalap yang berasal dari Italia itu geram dengan lantaran public menangkap apa yang disampaikannya menjadi di luar konteks.
“Apa yang telah dipublikasikan menjadi di luar kontes dikarenakan interpretasi yang telah dibuat oleh beberapa orang. Saya ditanya tentang adanya keselamatan dan juga alasan meningkatnya kecelakaan dan saya hanya ingin mencoba membuat analogi serta mengatakan bahwa tidak terjadi sebelumnya,” kata Bagnaia telah dilansir dari laman resmi MotoGP.
“Saya pikir bertahun-tahun yang lalu ada sedikit kontak dikarenakan adanya perbedaan besar diantara pembalap top dan yang lainnya. Sekarang semuanya menjadi jauh lebih ketat. Saya ke MotoGP dengan tim satelit. Bagaimana saya akan menyarankan untuk dapat mencipatakan celah diantara sepeda kerja dan sepeda satelit?” kata Francesco Bagnaia.
Francesco Bagnaia pun telah mengatakan, apa yang telah terjadi setelah dirinya memberikan pernyataan itu, Jawara MotoGP 2022 itu kesal dikarenakan saat ini orang – orang sangat Bahagia dengan adanya sebuah kontroversi.
“Setelah Le Mans, saya terputus selama tiga hari, tanpa telepon, dan ketika saya terhubung kembali saya melihat adanya kontroversi yang ditimbulkan dengan Poncharal, telah diperbesar oleh situs resmi kejuaraan,” kata Bagnaia.
“Pada Akhir-akhir ini menjadi terlalu banyak pembicaraan mengenai hal-hal yang bukan kompetensi saya. Saya merupakan seorang pembalap, saya jatuh cinta dengan olahraga ini dan satu-satunya tujuan saya yaitu memenangkan balapan dan bekerja dengan tim saya. Mulai saat ini saya hanya akan berbicara tentang olahraga, yang paling saya tahu, dan saya menyerahkan sisanya kepada orang lain,” tuturnya.
“Saya lelah jika harus membenarkan setiap kata yang telah diambil di luar konteks sebagai dalih untuk membuka sebuah kontroversi,” pungkasnya.